Meski banyak negara telah memiliki kebijakan upah minimum, implementasi di lapangan tidak selalu berjalan sesuai harapan. OECD memperkirakan terdapat 266 juta pekerja di seluruh dunia yang menerima upah di bawah standar minimum, baik karena kurangnya pengawasan maupun pelanggaran oleh pemberi kerja.
Masalah lainnya adalah upah minimum yang masih belum mencerminkan kebutuhan upah layak secara nyata. Selain itu, secara global perempuan masih mendapatkan upah lebih rendah dibandingkan laki-laki.Rachel Cowburn-Walden, anggota Dewan Masa Depan Global di World Economic Forum, menyatakan bahwa pemerintah seharusnya menetapkan kebijakan upah minimum yang mencerminkan upah layak. Ia menambahkan bahwa bila hal tersebut belum dapat diwujudkan, perusahaan setidaknya harus membayar upah layak, menghormati hak berserikat, serta mendukung perundingan bersama.
Menurutnya, upah layak seharusnya dianggap sebagai batas bawah, bukan batas atas. Perlu dicatat bahwa kebijakan upah minimum bukan hanya soal angka, melainkan juga mencerminkan keadilan sosial dan perlindungan terhadap tenaga kerja.
