“Mengapa ketika ada sampah yang tersangkut di akar mangrove, yang disalahkan mangrovenya, bukan pembuang atau pengelola sampah?kenapa ketika banyak nyamuk, yang disalahkan juga keberadaan mangrove, bukan kebersihan lingkungannya? dan yang paling parah, kenapa harus mangrove yang dituduh menjadi penyebab punahnya ikan?” tegas Putra.
Putra menambahkan, pihaknya khawatir semakin banyak elemen bangsa yang menganut logika-logika berpikir terbalik.
“Sangat disayangkan, akibat nalar kebalik-balik di atas, maka telah diambil keputusan menebang 4000 batang magrove.” imbuhnya.
Putra melanjutkan, Mengapa saya harus meluruskan permasalahan ini, karena saya pernah menjadi bagian dari perjuangan RI meng-goal-kan resolusi UNEA (badan lingkungan hidup PBB) terkait penyelamatan mangrove di dunia. Resolusi usulan Indonesia, lolos menjadi resolusi PBB dengan 8 butir terkait upaya pelestarian mangrove.
Mengapa mangrove harus diselamatkan? Putra menjelaskan, karena ia (Mangrove. red) terancam, sementara fungsinya sangat vital bagi kelangsungan dan kualitas hidup manusia. Mangrove adalah tempat pemijahan alami jenis2 ikan dan crustacea (udang, kepiting). Mangrove mencegah abrasi atau pengikisan daratan oleh gelombang laut. Mangrove mencegah intrusi air laut ke daratan.