HASANAH.ID – NASIONAL. Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital, mengungkapkan kritiknya terhadap program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang dinilainya membingungkan dan tidak memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah pada Selasa, (2/7/2024).
“Kita sebenarnya tidak menolak bahwa rakyat miskin memiliki rumah karena itu termasuk kebutuhan yang penting. Namun, kita tengah menghadapi backlog perumahan yang besar di mana penawaran rumah tidak memenuhi permintaan. Janji pembangunan 1 juta rumah oleh pemerintah Jokowi belum terlaksana dengan baik, hanya sekitar 160 ribu rumah yang terbangun hingga saat ini, jauh dari target yang dijanjikan,” ujar Nailul Huda.
Menurutnya, masalah utama terkait harga rumah adalah ketidaksesuaian antara kenaikan harga dengan pendapatan masyarakat.
“Hukum permintaan ekonomi mengatakan bahwa ketika harga rumah naik, permintaan akan turun. Hal ini menyebabkan backlog turun karena permintaan rumah tidak meningkat seiring dengan peningkatan harga yang sangat tinggi,” tambahnya.