“Semua kita tampung. Namun, aspirasi yang di luar kewenangan tentunya nanti akan kita dorong juga ke bidang lainnya,” lanjutnya.
Terlebih garapan program saat ini diselaraskan dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga tingkat desa. Utamanya, meliputi perdagangan dan perindustrian dan ketahanan pangan.
Lebih lanjut Weni menjelaskan, jika sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menghadapi sejumlah persoalan di masa pandemi covid-19. Salah satunya, penurunan angka penjualan.
UMKM di masa pandemi ini memiliki berbagai masalah. Seperti, penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun hingga PHK buruh.
“Koperasi dan Usaha Mikro harus mampu melakukan perubahan, revolusi, dan transformasi menjadi organisasi yang efisien, profesional, dan fokus membangun bisnisnya. Koperasi dan Usaha Mikro di Kab. Cianjur saat ini juga harus memiliki kemampuan menangkap peluang usaha yang ada di masyarakat. Intinya, koperasi dan Usaha Mikro harus sudah berbasis teknologi,” jelasnya.