Menurut Iis, sebelumnya masyarakat mengeluhkan, seperti tidak ada rumput yang tumbuh di area tersebut dan seolah-olah terlihat sangat kering dan gersang. Bahkan, rumput sintetis pun tampak rusak dan tidak terawat dengan baik. Hal ini menunjukkan kurangnya perawatan dari pihak Pemkab Karawang.
“Sempat menjadi perbincangan sebulan lalu, karena beberapa fasilitas yang ada di Alun-alun Karawang kondisinya sudah rusak bahkan tidak berfungsi seperti rumput sintetis dan kolam cetek yang kering tidak diisi air. Bahkan kondisi ini menjadi viral pasca beredarnya di media sosial, padahal pembangunan baru selesai diresmikan,” imbuh wakil rakyat asal Dapil X Jabar meliputi Kabupaten Karawang dan Purwakarta ini.
Menurut Iis, alun-alun Kabupaten Karawang, telah menghabiskan anggaran sekitar Rp17 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat, sempat ditutup sementara untuk menjalani proses perbaikan.
Kerusakan yang terjadi di beberapa titik, termasuk kebocoran atap dan kerusakan pada rumput, menjadi alasan penutupan ini dan hari ini kita telah melakukan monitoring perbaikannya.