NASIONAL

Dugaan Korupsi Minyak Pertamina, Kejagung Geledah Rumah Riza Chalid

Penggeledahan di PT Orbit Terminal Merak

Penggeledahan tidak hanya dilakukan di kediaman Riza Chalid, tetapi juga di PT Orbit Terminal Merak di Cilegon, Banten. Perusahaan tersebut diduga menjadi tempat blending produk kilang jenis RON 88 (premium) dengan RON 90 (pertalite) untuk menghasilkan RON 92 (pertamax).

PT Orbit Terminal Merak diketahui dimiliki oleh Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), putra Riza Chalid, bersama Gading Ramadhan Joedo (GRJ) yang menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan tersebut.

“Di kota Cilegon, yaitu PT OTM yang diduga sebagai storage atau tempat depo, yang menampung minyak yang diimpor dan itu sekarang sedang berlangsung juga,” jelas Harli.

Sembilan Tersangka dalam Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Kejagung menetapkan sembilan orang sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak Pertamina periode 2018-2023. Mereka terdiri dari enam petinggi sub-holding PT Pertamina dan tiga pihak swasta. Berikut daftar tersangka:

  1. RS – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
  2. SDS – Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
  3. YF – Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping
  4. AP – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International
  5. MKAR – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
  6. DW – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
  7. GRJ – Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak
  8. MK – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
  9. EC – VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga

Nama Riza Chalid ikut terseret dalam pusaran kasus ini setelah anaknya, Muhammad Kerry Andrianto Riza, ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini diduga melibatkan praktik blending ilegal yang seharusnya hanya dilakukan oleh Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Baca Juga: Kejagung Geledah Kantor Ditjen Migas Terkait Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

Penyelidikan atas dugaan korupsi ini masih terus dikembangkan oleh Kejagung untuk mengungkap lebih banyak pihak yang terlibat dan kerugian negara yang ditimbulkan.

Previous page 1 2