Baca Juga: Adhiguna Widiantoro Raih Emas di Cabor Bowling Single Putra untuk
“Hasil ini melampaui pencapaian di PEPARNAS 2016. Kami memperbaiki kesalahan yang ada dan berhasil menyelesaikannya delapan tahun kemudian di PEPARNAS 2024 ini,” kata Dwi Widiantoro.
Selama delapan tahun berkarir di cabang tenpin bowling, Dwi tidak merasakan perbedaan signifikan dibandingkan dengan dua cabang sebelumnya. Menurutnya, baik tolak peluru, lempar cakram, maupun tenpin bowling sama-sama membutuhkan feeling dan insting.
“Tolak peluru dan lempar cakram tidak terlalu jauh. Semuanya mengandalkan lemparan, feeling, dan insting. Tenpin bowling memberikan kesenangan tersendiri bagi saya,” ungkap Dwi.
Baca Juga: Bahas Anggaran Semester I, Weni Dwi Aprianti Laksanakan Kunker Ke Panti
Dwi lahir dari pasangan Muh Yudi dan Siti Zunaidah. Ia mengalami gangguan penglihatan saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) akibat sebuah virus. Perubahan ini membuat hidup Dwi terasa berat, dan sempat menghilangkan semangat serta kepercayaan dirinya.