Selain itu, pendidikan menjadi sektor lain yang disorot dalam aksi ini. Ainul menyoroti lonjakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang semakin memberatkan mahasiswa, terutama di Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
“Di tengah krisis ekonomi dan kebijakan yang tidak berpihak pada mahasiswa, UKT semakin melonjak. Tidak ada kebijakan pencicilan atau keringanan yang nyata,” tegasnya.
Mahasiswa menuntut pendidikan yang ilmiah, demokratis, dan mengabdi kepada rakyat.
“Pendidikan harus bersifat ilmiah, sesuai dengan disiplin ilmu yang dikembangkan, dan demokratis, di mana setiap rakyat berhak mendapat akses pendidikan yang setara. Negara seharusnya bertanggung jawab untuk menggratiskan pendidikan bagi warganya sesuai amanat UUD 1945,” tambahnya.
Selain itu, mereka juga mengkritik praktik pemagangan yang dinilai eksploitatif.
“Mahasiswa sering dipaksa masuk ke dunia kerja dengan janji kesejahteraan, tetapi yang terjadi justru eksploitasi tenaga kerja murah tanpa upah yang layak,” ujarnya.***