HASANAH.ID – NASIONAL. Kasus adanya peristiwa tidak demokratis kini terpampang nyata. Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan, Rahmat Muhajir mengatakan sudah diberi contoh oleh Presiden Jokowi sendiri ketika memperlihatkan dukungan pada salah satu Paslon Capres dan Cawapres di depan publik Senin, (5/1/2024) Kampus UII, Kota Yogyakarta.
Rahmat mengatakan bahwa hal tersebut menjadi masalah karena dapat memicu tindakan yang sama terutama kepada aparatur negara. Ia memberi contoh bahwa Jokowi mengatakan bahwa aparatur negara harus netral tetapi tak berselang 2 bulan terang-terangan mendukung salah satu Paslon.
Baca Juga: Pemilu Hanya Sebuah Alat, PDIP: Jokowi-Ma’ruf Pemimpin Seluruh
“Hal itu konyol sekali terutama klarifikasi yang membawa karton mengenai kutipan Pasal. Kelihatan sekali tidak memahami peraturan mengenai Pemil,” kata Rahmat langsung.
Ia mengungkapkan bahwa hal itu hanya melengkapi catatan sikap tidak demokratis Jokowi setelah mendukung anaknya maju dengan menabrak konstitusi dan banyaknya kebohongan yang diberikan pada publik. Hal ini juga sebenarnya menurut Rahmat setengahnya adalah kegagalan kita sebagai rakyat yang tidak mengawasi sehingga tercipta Jokowi saat ini.