HASANAH.ID, JAKARTA – Rencana pembangunan pabrik rokok di Lhokseumawe oleh Gubernur Aceh terpilih menuai kritik tajam dari Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) dan Generasi Peduli Kendali Tembakau (GENITA) Aceh. Kedua organisasi ini menilai langkah tersebut kontraproduktif terhadap kesehatan masyarakat dan bertentangan dengan upaya membangun kesejahteraan jangka panjang di Aceh.
Ketua IYCTC, Manik Marganamahendera menegaskan bahwa mengatasi pengangguran melalui industri rokok adalah solusi yang tidak etis dan berisiko.
“Pekerja di pabrik rokok rentan terhadap paparan bahan berbahaya seperti nikotin dan debu tembakau yang dapat memicu penyakit serius seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Langkah ini justru memperburuk kondisi kesehatan masyarakat,” kata Manik.
Penelitian menunjukkan bahwa pekerja di pabrik rokok memiliki risiko tinggi gangguan fungsi paru, terutama jika bekerja lebih dari 10 tahun. Studi Human Rights Watch juga mencatat paparan nikotin pada pekerja, termasuk anak-anak, sering menyebabkan keracunan.