Selain aspek kesehatan, Manik mengkritik klaim penciptaan lapangan kerja yang dianggap menutupi dampak ekonomi negatif. Penyakit akibat rokok menimbulkan kerugian ekonomi hingga ratusan triliun rupiah setiap tahun yang mencakup biaya kesehatan dan hilangnya produktivitas.
“Aceh lebih baik fokus pada sektor pangan yang sesuai dengan visi nasional terkait ketahanan pangan,” tambahnya.
Ketua GENITA Aceh, Muhammad Hafiz Daniel mengusulkan alternatif investasi yang lebih berkelanjutan, seperti ekowisata, industri kreatif, dan energi terbarukan. Ia menyebut langkah ini lebih mendukung pembangunan ekonomi tanpa mengorbankan kesehatan masyarakat.
“Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi contoh pembangunan inklusif dan sehat,” ujarnya.
Data Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia 2022
Data dari PKJS-UI tahun 2022 menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga untuk rokok sering kali lebih tinggi dibandingkan makanan bergizi, meningkatkan risiko kemiskinan hingga 6%. Jika pabrik rokok dibangun, dampak ini dikhawatirkan akan semakin parah, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.