Berita

Gerak-Gerik Penjaga Kos Terekam CCTV Sebelum Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas

HASANAH.ID – Rekaman kamera pengawas mengungkap sejumlah aktivitas mencurigakan dari penjaga kos tempat seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. CCTV merekam penjaga kos beberapa kali melintas dan berhenti di depan kamar ADP pada hari Selasa (7/7/2025) dini hari, sebelum jenazah korban ditemukan.

Dalam video yang terekam pada pukul 00.27 WIB, penjaga kos tampak berjalan di lorong dekat kamar korban. Ia tampak mengenakan sarung bermotif kotak-kotak tanpa baju atasan, hanya dengan sehelai pakaian putih tergantung di bahu kirinya. Saat itu, ia terlihat memegang ponsel dekat mulut seolah tengah berbicara menggunakan speaker. Ia berhenti sejenak dan menoleh ke arah kamar ADP, lalu melanjutkan langkahnya.

Tidak lama kemudian, ia kembali terlihat berdiri tepat di depan kamar selama kurang lebih 22 detik, masih dalam posisi berbicara lewat telepon.

Pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos tersebut kembali muncul di depan kamar korban, kali ini dengan penampilan yang berbeda. Ia tampak mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu. Setelah sempat memandang ke arah jendela kamar, ia berbalik dan meninggalkan lokasi.

Menurut penjelasan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, penjaga kos mendatangi kamar ADP berdasarkan permintaan dari istri korban.

“Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” ujarnya.

Disebutkan bahwa komunikasi terakhir antara istri korban dan ADP terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah itu, ia mencoba kembali menghubungi sang suami pada pukul 05.00 WIB keesokan paginya, namun tak mendapat respons hingga pukul 08.00 WIB. Khawatir karena tidak mendapat kabar, istri korban lalu meminta penjaga kos untuk memeriksa kamar suaminya.

Penjaga kos bersama seorang lainnya kemudian membuka jendela kamar yang telah dalam kondisi dicongkel. Mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa di atas kasur, dengan kepala terbungkus lakban dan tubuh tertutup selimut.

Kepolisian mengonfirmasi bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban, serta tidak ada barang yang hilang dari dalam kamar. Namun, terdapat temuan sidik jari milik ADP pada lakban yang melilit kepala korban. Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah korban melilitkan lakban tersebut sendiri atau ada keterlibatan pihak lain.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) sebelumnya menyarankan agar penyelidikan turut menyasar lingkungan terdekat korban, termasuk keluarga dan kerabat, mengingat pola kejahatan semacam ini sering kali melibatkan orang-orang di lingkaran dekat.

“Orang terdekat wajib dicurigai,” ungkapnya.

Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia tinggal sendiri di kamar indekos tersebut, sementara istrinya berada di Yogyakarta.

Back to top button