HASANAH.ID – Aktivis Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Gelap Nyawang Nusantara mengapresiasi langkah presiden Joko Widodo yang meminta kepada seluruh pejabat baik di kementerian/lembaga pusat hingga ke pemerintahan daerah harus bisa bersinergi dan saling terbuka terkait persoalan lambatnya pembebasan lahan jalan Tol.
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi tidak mau kalau janji untuk saling bersinergi itu hanya sekedar ucapan dalam forum saja.
“Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah pusat dalam hal keterbukaan dan sinergitas hingga ke daerah-daerah dalam hal pembebasan lahan tidak kunjung selesai sehingga mengakibatkan mangkraknya pembangunan jalan tol,” ujar Asep Riyadi, Pembina Gelap Nyawang Nusantara, Sabtu 11 Juni 2022.
Asep Riyadi, menyebutkan, kasus Tol Cisumdawu sepanjang +/- 60 Km dalam kurun waktu sejak Penetapan Lokasi (Penlok) tahun 2005 hingga saat ini belum kunjung usai dengan konflik utamanya adalah masalah ketidakpuasan masyarakat atas kinerja dari Panitia.
Menurutnya, pengadaan tanah yang disinyalir dan diduga bermain dengan kepentingan dan cenderung diduga melanggar aturan hukum, baik bermain dengan volume bangunan, luas bangun dan aksesoris bangunan serta kelas bangunan, ada yang lebih parah lagi masalah bangunan dan rumah hantu.
Ini dari sisi ganti rugi diatas tanah atau permukaan tanah, di dalam status tanahnya atau obyek lahannya, banyak diketemukan adanya permainan dalam siapa yang seharusnya mendapatkan ganti rugi, disini muncul masalah yaitu adanya dugaan permainan dan persekongkolan untuk menciptakan konflik kepemilikan.