“5 ribu hektare ini per hari ini sedang kami desain. Sehingga nanti sepertiganya (adalah) area supporting system kepada industri pelabuhan dan dua per tiganya futuristic city di mana ada hunian, rekreasi, dan tata guna lahan yang sifatnya campuran,” tambahnya.
Usulan sejak awal pembangunan ini pun menjadi bagian dalam upaya Pemda Provinsi Jabar untuk mendukung program pemerintah pusat dengan menyempurnakan sebuah kawasan menjadi kawasan perkotaan kelas dunia yang modern.
“Karena (rencana Patimban City) ini dari nol, kami akan hadirkan secara maksimal. Sehingga ini menjadi kota pelabuhan tercanggih, terbaik, melengkapi (Pelabuhan) Patimban yang didesain terbesar dan tercanggih juga,” kata Kang Emil.
“Sehingga pesan kepada masyarakat bahwa ini (pembangunan) lahir batin, tidak hanya ekonomi pelabuhan saja, tapi juga ada fungsi alun-alun, pendidikan, masjid agung, rekreasi, landmark, dan lainnya,” tuturnya.
Dalam agenda tersebut, Kang Emil pun berharap pemerintah pusat bisa mendukung infrastruktur konektivitas maupun tata ruang dari Pelabuhan Patimban ke wilayah sekitarnya sehingga pembangunan pelabuhan tersebut bisa memberikan manfaat regional sehingga industri kecil pun bisa menikmati peluang ekonomi yang ada.