Menurut BPS, komponen konsumsi rumah tangga masih berada pada zona negatif yaitu minus 4,04 persen (yoy), meski tidak sedalam pada kuartal II lalu yang terkontraksi minus 5,52 persen (yoy). Hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi yang tengah tertekan sehingga masyarakat cenderung masih menahan konsumsinya.
Sebagaimana tercermin dalam Survei Konsumen Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan September mengalami penurunan dibandingkan Agustus yaitu menjadi 83,4 dari 86,9 dimana masih berada di zona pesimis (kurang dari 100).
Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, ketidakyakinan tersebut juga tercermin dari menurunnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari 118,2 pada Agustus lalu menjadi 112,6 pada September kemarin yang berarti melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang.
“Inilah yang menjadi tantangan bagi kita untuk memulihkan kepercayaan masyarakat. Tentunya, kepercayaan ini diharapkan akan membaik seiring dengan upaya pemerintah untuk menjamin penanganan dari sisi kesehatan,” ungkap politikus Fraksi Partai Golkar ini.