HASANAH.ID – BANDUNG. Petani Muda, Rizki mengungkapkan bahwa kenaikan beras juga karena adanya faktor pupuk subsidi yang mahal hingga Rp 280.000/kilo.
Biaya produksi juga yang kian mahal membuat harga beras yang dijual menjadi melonjak naik sejak bulan agustus pada Sabtu, (17/2/2024) di Kampus Unpas Lengkong, Kota Bandung.
Ia menambahkan bahwa traktor Rp 1.500.000/hektar lahan belum lagi obat serta pestisida yang semakin mahal. Hal ini juga ada kegagalan panen akibat hama sundep yang menyebabkan akar padinya mati.
“Hal itu harus menanam ulang atau memakai pestisida yang harganya mahal,” ujarnya langsung.
Rizki mengatakan kenaikan beras ini juga diakibatkan saat akhir bulan 2023 di Jawa Tengah dilanda gagal panen karena tidak ada hujan.
Kelangkaan pupuk juga menjadi hal yang membuat petani sulit dalam menggarap padi.
“Padahal petani itu jika masalah pupuk mereka akan membayar berapapun,” pungkasnya. (Syifa)***