Langkah ini diambil untuk mengatasi tren penurunan harga minyak yang disebabkan oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global dan kemungkinan kenaikan suku bunga di AS.
Baca Juga: Suara Ledakan Terdengar di Kota-Kota, Konflik Rusia vs Ukraina Semaki
Harga minyak Brent telah turun dari level $113 per barel pada tahun sebelumnya karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dan pasokan berlimpah dari produsen utama.
“Investor menjadi optimis menjelang paruh kedua tahun ini. Mereka memperkirakan adanya keseimbangan pasokan dan permintaan minyak yang lebih ketat serta peningkatan ekuitas, menunjukkan bahwa kemungkinan resesi sangat kecil,” kata analis PVM, Tamas Varga.
Baca Juga: Hafiz Cilik Indonesia Tampil di MTQ Internasional Moskow
Kekhawatiran perlambatan ekonomi yang lebih lanjut telah menurunkan permintaan bahan bakar, terutama akibat inflasi yang terus melampaui target 2 persen yang ditetapkan oleh bank sentral AS.
Tingginya tingkat inflasi ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut.