Tim dokter hewan sudah melakukan nekropsi terhadap harimau sumatera yang mati terkena jerat di kawasan penyanggah suaka margasatwa Rimbang Balin di Kuasing, Riau. Hasilnya, ternyata pucak predator ini dalam kondisi hamil.
“Tadi malam tim dokter hewan sudah melakukan nekropsi. Diketahui jika harimau betina itu diperkirakan 15 hari ke depan akan melahirkan,” kata Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati kepada wartawan, Kamis (27/9/2018).
Dian menjelaskan, hasil bedah tim dokter hewan diketahui harimau liar yang mati itu mengandung dua anak. Dua calon ‘bayi’ itu berjenis kelamin jantan dan betina.
Dian menyebutkan, untuk janin harimau jantan beratnya 6,5 ons dan jenis berita 6 ons. Kedua janin ini turut mati bersama induknya.
“Kita sangat prihatin atas kematian harimau liar ini. Padahal jika tidak kena jeratan, bakal lahir dua bayi harimau sebagai regenerasi di saat populasinya semakin terbatas,” kata Dian. news.detik.com