Sekitar tiga pekan menjelang hari Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan Amanah (Hasanah) menyiapkan strategi dari pintu ke pintu. Hal itu dilakukan baik oleh kader partai maupun sukarelawan untuk menggalang suara.
Sosialisasi dari pintu ke pintu itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui pola yang sederhana sekalipun. “Sederhana, kami datang dengan membawa alat peraga. Kalau tidak ada alat peraga, karena kami paket hemat, perlihatkan foto Kang Hasan Kang Anton yang ada di handphone,” ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di sela kegiatan rapat koordinasi PDI Perjuangan di Hotel Horison Kota Bandung, Minggu, 3 Juni 2018.
Hadir dalam kesempatan tersebut Calon Gubernur Kang Hasanuddin dan Calon Wakil Gubernur Kang Anton Charliyan.
Hasto menuturkan, dalam perkembangannya, PDI Perjuangan optimistis bisa memenangkan pemilihan di Jawa Barat lewat pasangan Hasanah. Hal itu dilihat dari makin tingginya intensitas penggalangan suara untuk pasangan Hasanah.
Pernyataan tersebut sekaligus menampik tudingan bahwa PDI Perjuangan melepaskan Jawa Barat dan lebih fokus di pemilihan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kendati sejumlah survei belum menempatkan pasangan ini dalam posisi teratas, dia meyakini kemenangan pada pemilihan nanti. “Kami terus kerja keras. Kami yakin masyarakat Jawa Barat ambil keputusan pada saat-saat akhir,” katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kang Hasan mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan kader partai yang dimaksud. Pembekalan dilakukan agar mereka bisa memberikan kontribusi dalam perolehan suara.
Kang Hasan mengatakan, saat ini tercatat sedikitnya 4.500 orang yang menjadi mesin partai dari seluruh Jawa Barat. Mereka merupakan kader partai, termasuk para bakal calon legislatif.
Secara bertahap, setiap 1.500 orang mendapatkan pelatihan. Mereka lah yang kemudian akan mendatangi rumah warga dari pintu ke pintu. Pada intinya, strategi ini diambil untuk sosialisasi pasangan Hasanah. Dengan demikian, pada saat pemilihan nanti masyarakat sudah memiliki pilihan.
Selain itu, dia menambahkan, optimisme kemenangan juga didasari kecenderungan dinamika yang terjadi pada pasangan kompetitor. Dia mencontohkan, friksi yang terjadi dalam koalisi pasangan kandidat dapat membuat situasi internal menjadi tidak nyaman, sekaligus mempengaruhi kinerja. Berbeda dengan pasangan Hasanah, yang hanya diusung oleh satu partai yaitu PDI Perjuang.
Persoalan lain yang menjadi kelemahan lawan berkaitan dengan anggaran untuk saksi di tempat pemungutan suara saat pemilihan 27 Juni nanti. Ditengarai masih ada partai di koalisi kompetitor yang belum menyepakati siapa yang harus menyediakan anggaran tersebut. Sementara pihaknya mengaku sudah mempersiapkan hal tersebut.
Oleh karena itu, dia optimistis meskipun survey beberapa waktu terakhir belum menunjukkan elektabilitas tertinggi untuk pasangan ini. “Jangan melihat survey abal-abal, saya tidak percaya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kang Anton Charliyan menuturkan, jika Kang Hasan intensif menyiapkan mesin partai, dirinya lebih fokus untuk menyiapkan kemenangan dari sisi sukarelawan. Mereka pun melakukan pola yang sama untuk menggalang suara, yaitu dari pintu ke pintu.
“Kami sudah menggerakkan 10.000 relawan untuk door to door. Sehingga ada sinergitas partai dengan relawan,” katanya.
Pada hari yang sama, Hasanuddin yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, melantik Pengurus baru organisasi sayap partai Taruna Merah Putih (TMP) se-Jawa Barat. Pada kesempatan tersebut, Kang Hasan menyampaikan, pengurus yang baru saja dilantik, harus mampu berkontribusi terhadap kepentingan bangsa dan negara serta kemajuan terhadap pembangunan di Jawa Barat.
Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait mengaku siap menggerakan seluruh kader TMP di Jawa Barat, untuk berjuang untuk kepentingan partai dan organisasi, salah satunya dengan menghantarkan kemenangan Hasanah pada Pilgub Jawa Barat 2018.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan tersebut mengaku akan memanfaatkan sisa waktu sebelum pencoblosan, untuk bergerak secara terstruktur melalui door to door, dengan cara cerdas dan sopan santun. Selain itu, anggota TMP juga akan dibekali dengan pengetahuan mengenai visi misi Hasanah, serta pengalaman yang mumpuni.
“Saya minta kerja keras langsung ketok satu persatu dari rumah ke rumah, jangan banyak retorika tapi kerja nyata,” ungkapnya dihadapan ribuan kader TMP yang hadir. pikiran-rakyat.com