Ia menuturkan, perempuan punya peran yang sama termasuk hak dan kewajiban yang sama.
“Di era globalisasi ini tidak ada lagi perbedaan laki-laki dan perempuan dalam hal kesempatan, peluang serta kemandirian yang dimiliki. Kita tidak bisa membangun masyarakat yang kuat dan stabil tanpa memperkuat peran perempuan didalamnya,” tegas Iis.
Disinggung kendala atau persoalan dan tantangan kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam berpolitik, Ia menilai, masih banyak persoalan atau tantangan bagi kaum perempuan menuju proses kesetaraan gender.
“Tantangan atau kendala yang dihadapi saat ini, kita bisa contohkan seperti di internal partai politik saja, untuk menjadikan kader partai politik dari kaum perempuan ternyata susah-susah gampang, kendalanya pertama kader politik perempuan banyak tetapi tidak bersedia dicalonkan, kedua hanya sebatas melengkapi target pemenuhan saja, tidak serius untuk jenjang berikutnya, kemudian yang ketiga adalah ketidak percayaan diri serta rendahnya kesadaran dari kaum perempuan untuk bisa berjuang lebih untuk kepentingan kaum perempuan,” katanya.