Hasanah.id – Anime, singkatan dari “animēshon” atau animasi dalam bahasa Jepang, mulai berkembang pada awal abad ke-20. Meskipun terdapat beberapa jenis animasi yang muncul di Jepang pada abad ke-19, animasi Jepang modern terutama berasal dari pengaruh animasi barat, khususnya dari Amerika Serikat dan Eropa.
Pada tahun 1917, film animasi Jepang pertama yang berjudul “Namakura Gatana” dibuat oleh seorang seniman bernama Jun’ichi Kōuchi. Film tersebut memperkenalkan teknik animasi “cut-out” di mana gambar-gambar dipotong dan ditempelkan pada latar belakang. Meskipun Namakura Gatana hanya berdurasi sekitar dua menit, film tersebut dianggap sebagai tonggak sejarah bagi animasi Jepang.
Pada tahun 1930-an, industri animasi Jepang semakin berkembang dengan munculnya beberapa studio animasi, termasuk Toei Animation dan Shin-Ei Animation. Studio-studio tersebut memproduksi banyak film animasi pendek dan serial televisi animasi yang menjadi populer di kalangan anak-anak Jepang.
Pada tahun 1960-an, animasi Jepang semakin berkembang dan mulai memasuki pasar internasional. Serial televisi animasi populer seperti “Astro Boy” dan “Gigantor” diproduksi dan ditayangkan di seluruh dunia. Anime semakin populer di luar Jepang pada tahun 1980-an dan 1990-an dengan munculnya seri-seri anime seperti “Dragon Ball”, “Sailor Moon”, dan “Pokemon”.
Seiring dengan semakin meningkatnya popularitas anime, industri anime Jepang semakin berkembang dengan adanya peningkatan teknologi dan peningkatan kualitas animasi. Beberapa studio animasi besar seperti Studio Ghibli dan Production I.G. muncul dan memproduksi film-film animasi yang mendapat pengakuan internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, anime semakin populer di seluruh dunia, terutama di kalangan remaja dan dewasa. Anime terus mengembangkan genre dan tema yang beragam, dan terus menjadi salah satu produk budaya Jepang yang paling terkenal di seluruh dunia.