Selain itu, kesulitan air bersih secara tak langsung dapat memicu kerugian secara ekonomi, tertauama paa sektor pertanian yang memerlukan banyak paskan air.
“Kekeringan dapat mengganggu sektor ekonomi seperti pertanian, peternakan, dan industri. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan, termasuk kehilangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat,” lanjut anggota DPRD Jabar dari dapil Kuningan, Banjar, Ciamis, dan Pangandaran tersebut.
Disinggung soal penanganan kekeringan, Ijah mendorong adanya kolaborasi antar seluruh pihak terkait guna menemukan solusi yang tepat dan cepat.
“Melakukan kerjasama lintas batas dan antar lembaga untuk mengatasi masalah air bersih, termasuk distribusi air bersih kepada komunitas yang terdampak,” tegas Ijah.
Ijah juga mengajak masyarakat untuk bergotong royong membantu sesama yang kesulitan air bersih dan mengatasi kekeringan yang terjadi.
“Kendati banyak tantangan di depan kita, dengan semangat gotong royong dan saling berbagi, saya yakin persoalan kesulitan air bersih dapat kita atasi bersama,” tandasnya.