Kementerian Keuangan memberikan dukungan fiskal dalam bidang perekonomian dan perdagangan untuk menanggulangi dampak pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian dalam negeri.
Penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 1% berdampak ke Indonesia 0,3% – 0,6% sehingga berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor terdampak seperti akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur. Sehingga Pemerintah memberi dukungan berupa insentif fiskal untuk mendorong investasi dan ekspor.
“Kalau monetary policy sudah melakukan relaksasi, kami di fiskal mencoba menginjeksi ekonomi melalui APBN tapi di sektor perdagangannya jangan under estimate.The power of Kementerian Perdagangan sangat powerful. Ini tentu saya berharap Kementerian seperti Kementerian Perdagangan menjadi leading sector Kementerian yang memimpin untuk memperbaiki competitiveness,” ujarnya.
Kementerian Keuangan juga bersinergi dengan Kementerian Perdagangan untuk menjaga kinerja ekspor melalui kebijakan fiskal yang bertujuan mendukung pertumbuhan jangka panjang, diversifikasi produk, dan perluasan pasar ekspor.