
HASANAH.ID – BANDUNG. Stigma terhadap perempuan semakin negatif terutama kepada aktivis feminis. Women Studies Center UIN Bandung, Puspa mengatakan bahwa bercandaan ‘skena’ termasuk labeling terhadap pejuang hak-hak perempuan pada Rabu, (6/3/2024) di Kampus UPI Bumi Siliwangi, Kota Bandung.
Puspa menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi tantangan dan hambatan perempuan yang sering menyuarakan keadilan kepada masyarakat. Candaan-candaan seperti ‘skena’ termasuk diskriminasi berbasis gender.
“Ketidakdilan gender selalu dilabeli apapun kepada perempuan ketika melakukan sesuatu,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa labeling negatif pada perempuan tidak hanya kepada aktivis tetapi seluruh perempuan seperti ibu rumah tangga, buruh ataupun pelajar. Hal itu menyebabkan perempuan masih menjadi kaum rentan karena masyarakat melanggengkan candaan seksis kepada perempuan.
“Dampak yang paling buruk dari labeling negatif ini adalah kekerasan pada perempuan,” kata Puspa.
Ia menjelaskan bahwa kekerasan berbasis gender itu datang dari candaan seksis yang dinormalisasikan. Candaan seperti ‘skena’ dan ‘the nuruls’ merupakan akar dari melanggengkan kekerasan kepada perempuan.