“Keluarga ekonomi tidak mampu itu kan ada sumber datanya di DTKS, di situ ada yang kemiskinan ekstrem. Untuk itu sudah langsung disalurkan ke sekolah terdekat misalnya, ada yang miskin ekstrem dekat SMA 17 maka itu langsung disalurkan,” jelasnya.
Menurut keterangannya PPDB 2024 akan memanfaatkan aplikasi Sapawarga sejak tahap 1. Hal ini berbeda dari tahun di mana baru digunakan saat pelaksanaan PPDB tahap 2.
Wahyu juga menyebut PPDB tahun 2024 akan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam proses komunikasi pertanyaan.
“Semua peserta didik dapat bertanya di Sapawarga kecuali ada kesulitan lain yang tidak bisa dijawab AI dapat bertanya di sekolah tujuan, cabang dinas, dan kantor Disdik Jabar,” ujarnya.