Surabaya-Hasanah.id Perkembangan dunia saat ini tidak hanya mempengaruhi perilaku keagamaan seseorang, tetapi juga berpengaruh pada kepercayaan seseorang pada sebuah sistem ideologi, tata negara dan kehidupan sosial kita.
Saat ini gerakan-gerakan ekstremis muncul yang bahkan memicu peperangan dan konflik di beberapa negara, demikian diungkapkan Presiden Jokowi saat menghadiri Pengukuhan K.H Asep Saifudin Chalim menjadi Guru Besar Bidang Sosiologi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur baru-baru ini.
“Di sinilah pendidikan moderasi yang dianut warga NU dan yang dikembangkan Kiai Asep sangat relevan untuk kita aplikasikan,” kata Presiden.
Pendidikan moderasi tersebut ialah pendidikan yang mengusung nilai dan karakter tawassuth (bersikap moderat), tawazzun (bersikap seimbang), i’tidal (bersikap adil), dan tasamuh (bersikap toleran).
Presiden memandang, nilai-nilai dan karakter tersebut menjadi kekuatan pendidikan dalam menjaga Pancasila dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, merawat persatuan dan kesatuan bangsa, serta membangun masyarakat yang madani.