“Justin bilang, ‘Saya harus menjualnya sekarang.’ Dan dia menjualnya pada bulan Desember. Sebegitu bangkrutnya dia,” ujar Levin.
Laporan Hollywood Reporter juga melakukan wawancara dengan Merck Mercuriadis, pendiri Hipgnosis yang membeli katalog Justin Bieber. Ia mengatakan bahwa dengan adanya uang di depan mata dapat merencanakan sesuatu tanpa bergantung pada orang lain, tidak perlu melakukan tur atau membuat rekaman lain untuk beberapa tahun ke depan.
Menurutnya Justin sedang memiliki kesehatan yang buruk dan sangat mencintai keluarganya setelah menikah. Hal itu yang membuat dirinya membuat keputusan untuk prioritaskan kebebasan dan tidak harus berada di jalan yang sama selama 15 tahun.
Justin Bieber juga pada Januari 2023 menjual seluruh hak cipta musik lawasnya pada Hipgnosis Songs Capital mencapai US$200juta. Akuisisi yang dilakukan oleh Hipgnosis mencakup hak distribusi, rekaman, serta royalti atas katalog musik Justin Bieber yang dirilis sebelum 31 Desember 2021.
Perusahaan ini kini mengelola 290 lagu milik Bieber, termasuk album Justice yang diluncurkan pada tahun 2021. Walaupun hak royalti dari master dialihkan ke Hipgnosis, kepemilikan atas hak cipta master rekaman tetap berada di tangan Universal Music Group, label yang masih menaungi Justin Bieber hingga saat ini.
