Emak-emak dianggap memiliki kebiasaan lupa mematikan kompor saat keluar rumah. Hal ini kemudian menginspirasi tiga pelajar SMK di Lamongan untuk menciptakan alat pendeteksi kebocoran gas dan kebakaran.
Ketiganya adalah siswa-siswi SMK Muhammadiyah 1 Lamongan, yaitu Alfina Rossi Pratama, siswi kelas X farmasi, M Solahudin Fahmi dan Kania Karuniawati, keduanya kelas XI. Alat yang mereka ciptakan diberi nama Sigacor atau Pendeteksi Gas Bocor.
“Sering kita mendengar ibu-ibu ketika sedang di pasar atau dimana saja tiba-tiba teringat kalau mereka lupa apakah sudah mematikan kompor atau belum,” kata salah satu dari ketiga siswa tersebut, M Solahudin, Selasa (16/10/2018).
Solahudin menjelaskan, alat ini merupakan rangkaian antara alat deteksi suhu dan gas dengan mikrokontroler (arduino). Lalu arduino dihubungkan dengan sumber tenaga seperti.
Dari sini alat tersebut dapat diatur secara headless agar dapat mendeteksi suhu yang diinginkan. Dengan cara yang sama, alat ini juga diatur agar dapat terhubung dengan media sosial dan email.