• REDAKSI
Monday, March 27, 2023
  • Login
Hasanah.id
  • HOME
  • BERITA
    • TEKNOLOGI
    • LIFESTYLE
  • NASIONAL
  • JABAR
    • BANDUNG
    • PEMPROV JABAR
    • DPRD JABAR
  • POLITIK
    • HUKRIM
  • COVID 19
  • ADIKARYA PARLEMEN
  • REDAKSI
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • TEKNOLOGI
    • LIFESTYLE
  • NASIONAL
  • JABAR
    • BANDUNG
    • PEMPROV JABAR
    • DPRD JABAR
  • POLITIK
    • HUKRIM
  • COVID 19
  • ADIKARYA PARLEMEN
  • REDAKSI
No Result
View All Result
Hasanah.id
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • JABAR
  • POLITIK
  • DPRD JABAR
  • lifestyle
  • REDAKSI

Home » NASIONAL » Kebiasaan Emak-Emak Lupa Matikan Kompor Jadi Inspirasi Pelajar Lamongan

Kebiasaan Emak-Emak Lupa Matikan Kompor Jadi Inspirasi Pelajar Lamongan

by hasanah editor
2018/10/16 09:41:20
in NASIONAL, TEKNOLOGI
0
1
SHARES
100
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Emak-emak dianggap memiliki kebiasaan lupa mematikan kompor saat keluar rumah. Hal ini kemudian menginspirasi tiga pelajar SMK di Lamongan untuk menciptakan alat pendeteksi kebocoran gas dan kebakaran.

Ketiganya adalah siswa-siswi SMK Muhammadiyah 1 Lamongan, yaitu Alfina Rossi Pratama, siswi kelas X farmasi, M Solahudin Fahmi dan Kania Karuniawati, keduanya kelas XI. Alat yang mereka ciptakan diberi nama Sigacor atau Pendeteksi Gas Bocor.

“Sering kita mendengar ibu-ibu ketika sedang di pasar atau dimana saja tiba-tiba teringat kalau mereka lupa apakah sudah mematikan kompor atau belum,” kata salah satu dari ketiga siswa tersebut, M Solahudin, Selasa (16/10/2018).

Solahudin menjelaskan, alat ini merupakan rangkaian antara alat deteksi suhu dan gas dengan mikrokontroler (arduino). Lalu arduino dihubungkan dengan sumber tenaga seperti.

BeritaPilihan

Mengenal Galakasi Bimasakti Rumah Bumi

Sejarah Panjang HP Nokia

Dari sini alat tersebut dapat diatur secara headless agar dapat mendeteksi suhu yang diinginkan. Dengan cara yang sama, alat ini juga diatur agar dapat terhubung dengan media sosial dan email.

“Untuk mendeteksi gas, ibu-ibu tinggal meletakkan alat kecil ini di dekat kompor. Alat ini memiliki sensor suhu dan sensor gas yang di-setting dengan suhu di atas 40 derajat. Bila mendeteksi suhu di atas itu akan secara otomatis mengirimkan sinyal. Alat ini juga dapat mendeteksi gas yang mudah terbakar, seperti gas elpiji,” timpal Alfina.

Lebih jauh, Alfina menuturkan, ada 4 macam peringatan yang terhubung dengan alat ini, yaitu peringatan langsung melalui buzzer atau alarm, email, Twitter dan juga aplikasi.

Alfina mengungkapkan aplikasinya saat ini telah tersedia di Play Store sehingga tinggal diunduh dan dihubungkan. Nama aplikasikanya adalah Blynk.

“Alat ini sudah kami ujicobakan dan kami pasang di Laboratorium dan kantin sekolah kami,” jelasnya.

Solahudin mengaku tak menemui kendala berarti saat membuat alat sederhana namun berguna ini. Proses pembuatannya juga hanya memakan waktu sepekan.

“Untuk membuat alat inipun sangat murah dan mudah, yaitu hanya sekitar Rp 150 ribu saja untuk total keseluruhan biaya yang kami keluarkan,” jelasnya.

Selain itu, alat ini memiliki sejumlah kelebihan seperti ukurannya yang kecil, ringan dan mudah diaplikasikan dimanapun. Apalagi alat ini juga tidak membutuhkan sumber daya yang besar karena bisa menggunakan powerbank atau charger handphone biasa.

Ditambahkan guru pembimbing tim mereka, M Ali Alfian, kebocoran gas biasanya tidak langsung mengakibatkan ledakan, tetapi menunggu gas itu pekat baru kemudian terjadi kebakaran bilamana ada percikan api.

“Jadi setelah kita mendapat peringatan dari alat ini, kita bisa melakukan langkah pencegahan supaya tidak sampai terjadi kebakaran,” jelas Alfian.

Ia pun berharap alat ini bisa diproduksi secara massala agar dapat digunakan secara luas. Hanya saja Alfian mengatakan untuk saat ini rencana itu belum dapat terealisasi karena pihak sekolah masih kesulitan untuk mengurus HAKI-nya, baik itu perijinannya ataupun biayanya.

“Jadi kami harap pemerintah daerah atau dinas terkait bisa membantu kami untuk mematenkan Haki nya, supaya kalaupun diproduksi masal kita tidak akan kehilangan hak cipta,” pungkasnya. news.detik.com

Tags: Gambar Utama
Previous Post

Begini Upaya Oded Antisipasi Kekeringan di Kota Bandung

Next Post

Nanik Bungkam Usai Diperiksa soal Ratna, Pengacara: Dia Capek Puasa

BeritaTerkait

Mengenal Galakasi Bimasakti Rumah Bumi

Mengenal Galakasi Bimasakti Rumah Bumi

March 7, 2023
136
Sejarah Panjang HP Nokia

Sejarah Panjang HP Nokia

March 3, 2023
110
Terdakwa Kasus Suap Hakim Agung MA Disidangkan

Terdakwa Kasus Suap Hakim Agung MA Disidangkan

February 20, 2023
234
Kasus Meikarta Kembali Dibicarakan, KPK Mulai Kembali Periksa Tersangka

Kasus Meikarta Kembali Dibicarakan, KPK Mulai Kembali Periksa Tersangka

February 17, 2023
119
Mobil Listrik Esemka Hadir di Jalanan China

Mobil Listrik Esemka Hadir di Jalanan China

February 16, 2023
102
Disepakati Biaya Haji 2023 Di Bawah Rp 50 Juta

Disepakati Biaya Haji 2023 Di Bawah Rp 50 Juta

February 15, 2023
101
Apresiasi untuk Wahyu Iman Santoso

Apresiasi untuk Wahyu Iman Santoso

February 15, 2023
102
DPR Dorong Pemerintah Wujudkan Transportasi Hijau

DPR Dorong Pemerintah Wujudkan Transportasi Hijau

February 2, 2023
106
Presiden Nilai Pasar Sukawati Bali Siap Beroperasi

Presiden Nilai Pasar Sukawati Bali Siap Beroperasi

February 2, 2023
101
KPK Resmi Tetapkan Lukas Enembe sebagai Tersangka

KPK Resmi Tetapkan Lukas Enembe sebagai Tersangka

January 6, 2023
834
Next Post
Nanik Bungkam Usai Diperiksa soal Ratna, Pengacara: Dia Capek Puasa

Nanik Bungkam Usai Diperiksa soal Ratna, Pengacara: Dia Capek Puasa



Facebook Twitter Instagram

Media Partner:

© 2020 Hasanah.id - Design by MFC.

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • JABAR
    • BANDUNG
    • PEMPROV JABAR
    • DPRD JABAR
  • POLITIK
  • HUKUM & KRIMINAL
  • lifestyle
  • COVID 19
  • REDAKSI

© 2020 Hasanah.id - Design by MFC.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In