HASANAH.ID – Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa sebagian besar negara belum menyediakan layanan kanker yang memadai dalam cakupan kesehatan universal. Berdasarkan laporan International Agency for Research on Cancer (IARC), jumlah kasus kanker global mencapai 20 juta dengan angka kematian sebesar 9,7 juta pada tahun 2024.
Survei WHO di 115 negara menunjukkan bahwa hanya 39 negara yang telah memasukkan manajemen kanker dalam layanan kesehatan inti bagi warga. Hal ini meningkatkan risiko kematian bagi pasien kanker akibat keterbatasan akses terhadap pengobatan dan perawatan medis yang memadai. Selain itu, hanya 28 persen negara yang menyediakan layanan paliatif untuk pasien kanker stadium lanjut.
Indonesia mencatat 396.914 kasus kanker baru pada tahun 2020 dengan 234.511 kematian. Sebanyak 70 persen kasus kanker payudara di Indonesia terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga meningkatkan kompleksitas pengobatan dan biaya perawatan.