Jakarta-Hasanah.id – Anggota Komisi VII DPR RI Arkanata Akram mempertanyakan penyelesaian kebocoran pipa Gas di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara yang sudah berlangsung sejak tahun 2017 silam. Pasalnya petugas lapangan mengaku sudah melaporkan permasalahan tersebut kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN), namun hingga kini belum juga diselesaikan.
“Dari sepuluh Jargas (jaringan gas) yang ada di Pulau Bunyu, sembilan diantaranya mengalami kebocoran. Dan dari sembilan jargas yang bocor itu, dua diantaranya titik bocor dekat sekolah anak-anak, satu jargas dekat dengan kecamatan dan satu lagi lokasinya dekat dengan masjid,” ungkap Arkanata dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT PGN, Gigih Prakoso Soewarto beserta jajaran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, barubaru.
Semua itu, lanjut Arkanata, sudah berlangsung sejak tahun 2017. “Dan ketika saya mengunjungi lokasi, saya ditemani oleh karyawan PT Pertagas Niaga (cucu perusahaan PT PGN). Mereka mengaku kebingungan, karena mereka juga sudah melaporkannya sejak 2017 dan mereka sendiri tidak bisa mengatasinya,” ungkapnya.