Sebagai langkah inovatif lainnya, KONI akan menambah satu dokter dalam program sport medicine guna mengantisipasi dan menangani cedera atlet secara lebih profesional. Sementara itu, hasil tes fisik yang dikumpulkan oleh Dispora tetap menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi kesiapan atlet menuju Porprov 2026.
Sejak awal Maret 2025, sebanyak 129 atlet penerima Tunjangan Prestasi (Tupres) serta 320 atlet dalam program Latihan Gabungan Khusus (Latgabsus) telah menjalani latihan fisik intensif.
“Mereka berlatih dengan disiplin tinggi, mulai pagi, siang, sore, hingga malam. Khusus di bulan Ramadan, latihan difokuskan pada sore dan malam hari,” ungkap Nuryadi.
Untuk semakin memperkuat strategi menuju Porprov 2026, KONI telah mengadakan audiensi dengan seluruh cabor sejak Januari hingga Februari 2025 guna menyusun program yang lebih matang. Beberapa cabor telah menetapkan jadwal seleksi atlet, dengan puncaknya pada September di mana 35 cabor akan menggelar seleksi final.