HASANAH.ID – NASIONAL. Yahya dari KONTRAS mengungkapkan bahwa kejadian kekerasan dan intimidasi oleh aparat kepolisian dan TNI terhadap buruh PT Duta Palma di Kalimantan Barat menjadi perhatian serius. Menurut Yahya, insiden tersebut menyoroti tindakan brutal yang dilakukan aparat keamanan terhadap buruh, yang seharusnya dilindungi oleh hukum.
“Kami mengecam keras intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI terhadap buruh PT Duta Palma. Dalam beberapa tahun terakhir, sumber daya dan perburuhan telah menjadi sorotan kami,” ujar Yahya. KONTRAS mencatat bahwa pada periode Juli 2023 hingga Mei Juni 2024, terjadi 52 kekerasan yang berkaitan dengan sumber daya perburuhan, angka yang signifikan dibandingkan dengan 38 kejadian pada tahun 2022.
Dari data yang dihimpun KONTRAS, tercatat 7 peristiwa di Kepulauan Riau, 5 di Sumatera Barat, 4 di Jambi, dan 4 peristiwa di Sumatera Utara. Kekerasan ini menyebabkan 263 korban ditangkap, 54 luka-luka, dan 1 korban meninggal dunia. Yahya menjelaskan bahwa tingginya angka kekerasan dan intimidasi ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman aparat keamanan terhadap hak asasi manusia (HAM) dan konflik kepentingan ekonomi serta politik yang melibatkan sektor bisnis.