Kontroversi Sandiaga dan Jalan Pintas Merebut Simpati Massa

Dengan kata lain, menurut Idil, kampanye Sandi tidak mendatangkan manfaat apapun kepada masyarakat. Idil bahkan menganggap gaya kampanye itu cenderung provokatif.
“Seringkali di daerah, gaya yang dilakukan hanya membahas yang tidak tidak substantif seperti tempe setipis ATM. Itu menurut saya provokatif karena memunculkan diskursus yang menyulitkan masyarakat ini benar atau tidak,” ujar Idil.
Sementara Agus Sudibyo menilai yang dilakukan Sandi masih dalam koridor kelaziman. Kampanye, menurut Agus, memang memprioritaskan bentuk kemasan ketimbang isi.
“Kalau kita melihat bagaimana kampanye, ya, memang begitu. Mementingkan packaging,” ujar Agus.
Meski minim substansi, semua kontroversi Sandiaga mendapat sorotan luas dari media. Perdebatan panas ikut terjadi di jagat media sosial.
Dalam kasus penolakan di Pasar Kota Pinang, misalnya, tagar #SandiwaraUno sempat populer untuk menyindir Sandi.
Idil pun tak menampik efek publikasi dari kampanye Sandi. Dia menilai meski kosong pesan, gaya kampanye Sandi telah berhasil merebut perhatian khalayak.