Hasanah.id – Jimmi Tanumiharja, salah satu manajer di PT Grand Travelling Indonesia, mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah menerima jumlah uang transfer yang melebihi Rp 400 juta dari SMA 21 Bandung, Jawa Barat.
Sebagai yang diketahui, 320 siswa dari SMA 21 Bandung mengalami kegagalan dalam study tour mereka karena uang sebesar Rp 400 juta untuk perjalanan ke Yogyakarta diduga telah digelapkan oleh seseorang yang bekerja di PT Grand Travelling Indonesia, sebuah perusahaan yang menyediakan jasa wisata untuk kegiatan study tour SMA tersebut.
“Ketika kami melakukan perjanjian MoU untuk study tour, telah dijelaskan bahwa pembayaran harus dilakukan melalui rekening perusahaan dan sekolah memberikan tanda jadi sebesar Rp 10 juta melalui rekening yang ditentukan,” ungkap Jimmy.
Namun, mendekati hari pelaksanaan, pembayaran sisa yang belum ditransfer ke rekening perusahaan tidak kunjung masuk. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa SMA Negeri 21 Bandung sebenarnya telah melakukan pembayaran melalui salah satu pihak pemasaran PT Grand Travelling Indonesia dengan inisial ICL.