Di sisi lain, ulama dan santri harus menjadi penyeimbang dari pemberitaan-pemberitaan negatif seperti itu. Dia menambahkan, salah satu upaya untuk meredam isu yang digoreng ini, bisa dengan menyuarakan prestasi selama kepemimpinan Presiden Jokowi.
Salah satunya, mengenai keberhasilan pembangunan infrastruktur. Terbukti, saat ini pembangunan infrastruktur tidak hanya tersentral di satu wilayah saja. Tapi, juga hampir merata di seluruh daerah di Nusantara. Seperti, di Jawa, Sumatera atau Bali.
Bahkan, saat ini pembangunan pun telah merata mulai dari kota hingga peloksok desa. Termasuk, wilayah Indonesia timur. Sebab, pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari peradaban.
“Presiden kita ingin infrastruktur terkoneksi mulai dari darat, laut hingga udara,” ujarnya.
Dengan konektivitas ini, dia kembali menambahkan, diharapkan akulturasi budaya, sosial serta ekonomi rakyat bisa meningkat.
Sehingga, kesejahteraan warga Indonesia juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Apalagi, sambung dia, mulai tahun depan pembangunan akan juga mengarah pada peningkatan kualitas SDM. Supaya, terjadi pergerakan di sektor pendidikan.