
Banyak pihak yang masih belum teredukasi sepenuhnya mengenai pentingnya membuang sampah dengan benar.
“Perilaku membuang sampah sembarangan di pinggir sungai masih marak, bahkan ada yang membuang sampah dari lokasi lain,” ungkapnya.
Transportasi juga menjadi faktor penting dalam penyebaran sampah, terutama ketika TPA sudah overload dan memerlukan pembukaan yang baru dengan anggaran miliaran hingga triliunan rupiah. Upaya edukasi berkelanjutan dan keterlibatan rekan bisnis dalam model ramah lingkungan terus diupayakan.
“Pelarangan plastik yang lebih tegas dan peralihan ke produk ramah lingkungan, seperti penggunaan kantong kresek yang lebih ramah lingkungan, menjadi langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.
Masalah sampah plastik, termasuk mikroplastik yang telah terdokumentasikan dalam tubuh ikan dan manusia, menjadi pertanyaan kritis tentang kronisitas masalah ini.
“Sampai kapan kita akan terus menghadapi kondisi ini? Harapan untuk ‘Citarum Harum’ masih jauh dari realitasnya,” pungkasnya.