BeritaPOLITIK

Masyarakat Perlu Awasi Nepotisme yang Semakin Memalukan Demokrasi di Indonesia

HASANAH.ID – BANDUNG. Pembicara Dirty Election, Erick menegaskan awasi nepotisme di Indonesia karena putusan MK Pemilu 2024 sangat memalukan pada Kamis, (29/5/2024).

Erick mengatakan putusan tersebut sangat kental dengan hubungan keluarga dan seharusnya tidak boleh dikabulkan. Bahkan, beberapa kali Ia dengan rekan-rekannya mengunggat ke MK untuk Anwar Usman dipecat sebagai hakim karena nepotisme tapi tidak dikabulkan.

Ia mempertanyakan siapa yang menjadi atasan dan bagaimana aparat keamanan seperti Polri serta penyidik dalam menangani Pemilu 2024. Sudah seharusnya Bareskrim menginvestasi persoalan ini tetapi kenyataanya tidak ada pergerakan dari mereka.

“Putusan yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka merupakan penghinaan terhadap reformasi dan demokrasi,” ungkap Erick.

Sementara itu, Pakar IT, Leony mengatakan hasil C1 tidak berintegritas. Hal itu disebabkan tidak adanya faktor yang menjadi proses baik itu manusia atau alat lalu hasil yang membuat publik terpengaruh.

Hak edit yang diberikan kepada KPPS terhadap hasil konversi di berikan kepada KPU dan Ia memprediksi termasuk kelemahan SIREKAP. Bahkan c hasil tidak dapat diakses oleh publik ini membuat dugaan upaya untuk menutupi chasil yang sudah dipublikasikan.

1 2Next page