Hingga kini, belum tersedia vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Penanganan yang ada hanya bersifat suportif, seperti pemberian obat pereda demam dan batuk, serta perawatan intensif untuk kasus yang berat.
Infeksi HMPV umumnya ditandai dengan batuk, demam, hidung tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, mengi, sesak napas, dan kadang-kadang ruam kulit. Virus ini menyebar melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, menjadikannya mudah menular antar-manusia.
Lonjakan kasus HMPV di China menarik perhatian dunia, terutama karena gejalanya yang menyerupai COVID-19. Meski kasus HMPV belum dilaporkan di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI tetap waspada dan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan kemunculan penyakit menular baru ini.