
“Kami ingin mengembalikan budaya demokrasi di Jabar. Saling asah, saling asih dan saling asuh, saing menghargai di dalam perbedaan, saling menyayangi membawa Pilkada Jabar untuk secara riang gembira,” ujarnya.
Selain berfungsi sebagai alat kampanye, maskot Sili dan Wangi juga memiliki misi untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kondusivitas dan keberagaman selama masa pemilu.
“Kami ingin mengembalikan budaya demokrasi di Jabar. Saling asah, saling asih dan saling asuh, saing menghargai di dalam perbedaan, saling menyayangi membawa Pilkada Jabar untuk secara riang gembira,” ujar Ummi.
Dalam visualnya, maskot Pilgub Jabar tidak seseram hewan aslinya. Harimau Siliwangi dalam karakter Sili dsn Wangi terlihat ramah, ceria, lucu, dan menggambarkan kebudayaan Tanah Sunda.
Di kepalanya, terdapat terdapat ikat kepala totopong atau udeng Sunda dengan pin Kujang. Tak hanya itu, Sili dan Wangi juga memakai pakaian tradisional Sunda dengan logo KPU.
Sementara di tangannya, kedua maskot itu memegang paku sebagai simbol alat untuk mencoblos surat suara. Dimana hal tersebut memiliki arti untuk mengajak masyarakat melaksanakan pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah.*** (Gilang)







