Rapid Tes Berbasis Antigen CePAD saat ini sudah mampu diproduksi sejumlah 500.000 unit per bulan.
“Kuncinya sekarang ada pada permintaan, jadi dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada berbagai pihak yang mempunyai kewenangan dalam melakukan tracing, juga turut menggunakan inovasi yang dikembangkan Indonesia oleh putra-putri bangsa kita sendiri,” jelas Menteri Bambang
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan salah satu kendala dalam melaksanakan 3T adalah kelangkaan alat, alat yang mahal, dan belum praktisnya alat skrining pendeteksian Covid-19. Dengan adanya dua temuan inovasi ini, maka 3T dapat dilaksanakan lebih baik untuk memetakan secara detail penyebaran Covid-19.
“Selaku Menko PMK saya tentu akan turut merekomendasikan inovasi ini, tentunya setelah dikaji oleh Deputi Menteri yang bertanggung jawab untuk bidang kelayakan, dan jaminan pasca beli pihak terkait terhadap peralatan ini. Kita akan tindaklanjuti bersama Menristek/Kepala BRIN dan Menteri Kesehatan agar bisa dimasukan ke dalam daftar kebutuhan pengadaan ke Kementerian-Kementerian lain yang terkait,” terang Menko Muhadjir.