HASANAH.ID – BANDUNG. Tahun politik bagi para transpuan hanya menjadi objek dan untuk menggoreng konten di sosial media. Anggota Srikandi Pasundan, Abel mengatakan bahwa transpuan banyak sekali yang berhati-hati karena banyak dampak buruk 5 tahun ke belakang pada Kamis, (13/3/2024) di Terminal Dago, Kota Bandung.
Abel mengatakan bahwa banyak sekali transpuan yang diusir dari tempat tinggalnya karena status gendernya. Kasus kekerasan seksual yang terjadi pada mereka tidak pernah ditindak dan didiamkan saja.
“Temen-temen transpuan tidak pernah mendapatkan pekerjaan yang layak sampai detik ini. Hak asasi manusia bagi kita itu tidak berlaku di Indonesia bahkan Kota Bandung,” ujarnya.
Abel bercerita bahwa banyak transpuan yang diberlakukan tidak adil sebagai manusia ketika di aparat penegak hukum dan pengadilan. Seringkali mereka mendapatkan tindak diskriminasi hingga tidak dapat berbicara.
Bahkan, Abel menjelaskan kekerasan yang dilakukan oleh pasangan atau klien pada transpuan dianggap biasa karena adanya hyper feminisme. Ia mengaku bahwa mereka hanya menginginkan keadilan untuk mencari pendidikan, pekerjaan serta tempat tinggal yang layak.