Dirinya menyampaikan bahwa keadaan seperti ini sudah tidak normal. Sebagai Wakil Walikota, Nana merasa tidak diberikan kesempatan dalam menentukan kebijakan.
“Sudah lima kali saya memberikan masukan – masukan, namun tidak pernah digubris. Masukan saya mungkin dianggap sudah tidak penting,” tandasnya
Kejadian – kejadian seperti ini kerap terulang. Bahkan untuk penentuan pejabat eselon tigapun dirinya tidak pernah dilibatkan.
“Sudah empat kali rotasi pejabat, cara – cara prematur seperti ini sudah tidak normal. Harapan saya minimal untuk pejabat eselon tiga dilibatkan lah. ini kan tidak,” ucapnya
Setidaknya ia berharap, masukan – masukan penting darinya untuk kinerja pegawai bisa dijadikan bahan kebijakan untuk output dan implementasi visi dan misi Kota Banjar bisa lebih terealisasi secara maksimal.
“Ini alasan saya enggan hadir di acara pelaksanaan rotasi mutasi dan pelantikan pejabat tinggi pertama. Untuk apa saya hadir, masukan – masukan sayapun tidak diterima.” Pungkasnya (Yos)