Ndaru Padma Putri Dari Bencana Gempa Jogja Hingga Jadi Atlet Tenis Kursi Roda

“Saya sempat nangis karena takut izin sekolah terlalu lama, tapi akhirnya pihak sekolah mengizinkan saya ikut,” tuturnya. Sejak saat itu, Ndaru menjadi langganan di berbagai ajang tenis kursi roda hingga kini.
Bagi Ndaru, semangat pantang menyerah adalah kunci keberhasilannya. Ia selalu mengingatkan rekan-rekan sesama penyandang disabilitas untuk tidak takut mencoba.
Baca Juga: Bupati Sumedang Tinjau Langsung Lokasi Kecelakaan Tanjakan Cae
“Jangan bilang tidak bisa sebelum mencoba. Kalau sudah mencoba tapi masih tidak bisa, baru cari alternatif lain. Tapi kalau belum mencoba dan langsung bilang tidak bisa, itu namanya sudah menyerah,” tegasnya.
Dukungan keluarga, terutama orang tua, menjadi pilar utama semangat Ndaru dalam berjuang di dunia olahraga. Ibunda Ndaru, Wagilah, selalu hadir mendukungnya, termasuk saat PEPARNAS XVII Solo 2024. Ia mengenang momen haru ketika Ndaru menghadiahkan motor matic dari bonus pertamanya sebagai atlet tenis kursi roda.
“Hadiah pertama dari Ndaru waktu PEPARNAS Riau, dia dapat uang Rp9 juta dan membelikan saya motor matic,” kenang Wagilah dengan mata berkaca-kaca.