“Kalau terkait dengan persoalan tanah, itu kan pada awalnya kalau kita lihat offensif dari Pak Prabowo itu kan 20 kali, tetapi Pak Jokowi kan lebih kalem, Pak Jokowi menjawab ketika Pak Prabowo menanyakan tentang sertifikasi tanah untuk rakyat,” tutur Hasto.
“Pak Jokowi menyampaikan politik tanah yang berbeda dengan zaman-zaman sebelumnya, dimana politik tanah itu menjalankan perintah konstitusi tanah untuk rakyat, maka rakyat diperdayakan untuk mendorong seluruh kemampuan ekonominya,” lanjutnya.
Hasto menegaskan, persoalan lahan tanah yang disebut Jokowi saat debat tidak dapat dikatakan menyerang secara pribadi. Sebab, itu adalah balasan dari kritik Prabowo kepada Jokowi saat debat berlangsung mengenai pembagian sertifikasi tanah kepada rakyat.
“Kalau Pak Prabowo menanyakan lebih soft itu, ga akan muncul persoalan lahan. Ini bukan serangan pribadi, ini adalah fakta dan itulah yang menjadi concern bahwa pesan utamanya Pak Jokowi tidak membuat sebuah kebijakan memberikan lahan-lahan untuk segelintir orang,” tandasnya.