Pecah Rekor PDIP

“Di bawah kepemimpinan Megawati, PDIP mampu menjaga soliditas partai, sementara beberapa partai lain mengalami friksi berkelanjutan yang menggoyahkan keseimbangan organisasi,” kata dia.
Meski begitu, Arif menyatakan ada kekurangannya saat PDIP terus-menerus dipimpin Megawati. Ia khawatir pemusatan kekuasaan itu membuat ‘Banteng’ memiliki ketergantungan dan akan memperlemah independensi organisasi.
Faktor kedua, Arif menilai PDIP turut mendapatkan keutungan besar dari efek ekor jas atau coat-tail effect atas pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden. Sebab, kata dia, PDIP sendiri merupakan salah satu partai pengusung sekaligus partai tempat Jokowi bernaung.
“Kemampuan Jokowi untuk menjaga relasi dengan elite partai dan dengan massa pemilih memberi kontribusi bagi rendahnya split voters di kalangan pemilih,” kata dia.
Sosok Presiden Jokowi, yang merupakan kader PDIP, disebut ikut mengerek suara ‘Banteng’. Faktor ketiga, lanjut Arif, PDIP masih memiliki basis pemilih yang kuat dan loyal, terutama di Pulau Jawa. Hal ini terbukti dengan kemenangan PDIP di Jawa Tengah dan Jawa Timur di Pileg 2019.