Pemerintah Prabowo-Gibran Dorong Pembangunan Hunian Vertikal untuk Atasi Krisis Perumahan

3. Penurunan Harga Sewa untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Untuk menarik lebih banyak masyarakat agar mau tinggal di hunian vertikal, pemerintah juga menurunkan harga sewa rumah susun. Sebagai contoh, di Jakarta Selatan, harga sewa rumah susun yang sebelumnya Rp3,5 juta per bulan kini turun menjadi Rp1,1 juta hingga Rp2,2 juta per bulan. Penurunan harga ini bertujuan membantu guru, pegawai negeri, dan anggota TNI/Polri yang berpenghasilan rendah agar dapat tinggal lebih dekat dengan tempat kerja mereka.
Keuntungan Hunian Vertikal untuk Lingkungan
Salah satu keuntungan utama dari pembangunan hunian vertikal adalah efisiensi penggunaan lahan. Berbeda dengan rumah tapak yang memerlukan banyak lahan, hunian vertikal memanfaatkan ruang secara vertikal, sehingga lebih sedikit lahan yang dibutuhkan.
Ini juga membantu melindungi lahan pertanian, yang penting untuk ketahanan pangan Indonesia, dari konversi menjadi kawasan perumahan.
Kolaborasi dengan Pengembang Swasta dan BUMN
Pemerintah juga bekerja sama dengan pengembang swasta dan BUMN untuk mempercepat pembangunan hunian vertikal. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak proyek perumahan yang dapat memenuhi kebutuhan akan hunian yang terjangkau bagi masyarakat.