Pemerintah Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Tahun Ini Bisa Tercapai

Hasanah.id – Pemerintah menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025 dapat mencapai target 5,2 persen. Keyakinan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai memimpin rapat koordinasi bersama sejumlah menteri yang membahas strategi percepatan program prioritas pada kuartal keempat tahun ini.
Menurut Airlangga, pemerintah terus menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat daya beli masyarakat. Beberapa kebijakan yang akan dijalankan meliputi program peningkatan keterampilan bagi lulusan baru, pemberian insentif bagi sektor pariwisata, serta perluasan bantuan pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen masih sangat realistis untuk dicapai. Presiden telah memberikan arahan agar seluruh program unggulan dioptimalkan pada sisa tahun ini untuk mendukung percepatan ekonomi,” ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (1/9/2025).
Ia menambahkan, pemerintah juga menyiapkan tambahan stimulus fiskal pada kuartal keempat guna memperluas manfaat program bagi lebih dari 30 juta keluarga penerima. Langkah tersebut diharapkan mampu menjaga konsumsi domestik sebagai motor utama pertumbuhan.
Optimisme ini turut diperkuat oleh data terkini Badan Pusat Statistik (BPS). Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa kinerja ekspor nonmigas mengalami peningkatan signifikan sebesar 9,15 persen hingga Agustus 2025. Kondisi tersebut membuat neraca perdagangan tetap surplus dengan nilai mencapai 10,13 miliar dolar AS.
“Pertumbuhan ekspor menjadi salah satu faktor pendorong utama. Selain itu, inflasi bulan September tercatat 2,65 persen year on year, masih berada dalam kisaran sasaran pemerintah,” ungkap Amalia.
Ia juga menyoroti geliat sektor pariwisata yang menunjukkan tren positif. Pada Agustus, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 1,5 juta kunjungan, atau tumbuh 12,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Amalia menilai peningkatan ini menjadi sinyal kuat pemulihan ekonomi, khususnya di sektor jasa dan konsumsi rumah tangga. Dengan berbagai indikator yang membaik tersebut, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini dapat mencapai atau bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.







