
HASANAH.ID – NASIONAL. Profesor riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti mengungkapkan 26 tahun Reformasi demokrasi telah diporak-porandakan oleh masyarakat sipil pada Sabtu, (27/4/2024).
Ia berkata bahwa masyarakat pada tahun 2014 mengelu-elukan Jokowi sebagai harapan baru namun kenyataannya dia memiliki kekuatan untuk mengacak-acak demokrasi di Indonesia. Ikrar menjelaskan ternyata kini bukan hanya militer saja yang dapat dicurigai untuk menekan demokrasi, tetapi kini masyarakat sipil yang terpilih melalui sistem demokrasi saja berhasil menjatuhkan demokrasi.
“Satu hal yang penting yang saya katakan teman-teman, semua warga negara Indonesia jangan terbuai kata-kata pertandingan sudah usai setelah Pemilu, kini kita sedang melawan kekuatan yang lebih besar dan dapat menghancurkan demokrasi,” jelas Ikrar.
Ikrar mengatakan demokrasi belum terbunuh namun memang sedang sekarat. Dari sisi akademis Ia melihat bahwa keputusan MK kemarin masih banyak yang melakukan kajian baik itu hukum atau politik.