Oleh sebab itu Ikrar lebih mempertanyakan sebenarnya Proyek Strategi Nasional (PSN) untuk siapa dan apa maksudnya. Jokowi seringkali datang ke Papua saat masa jabatannya namun akhir-akhir ini sudah jarang datang, hal itu patut dipertanyakan.
“Saat itu saya mendengar cerita bahwa para pengamat politik diajak diskusi dengan Jokowi pada awal jabatan bahwa akan meningkatkan sumber daya manusia dan tabungan bagi anak-anak bangsa dengan membangun proyek gas di maluku. Namun, sampai skrng belum jalan karena masih ada konflik proyek tersebut dilakukan di darat atau laut. Tapi pertanyaan saya apakah Jokowi pikirannya sama masih sama seperti ketika masih awal menjadi presiden?” kata Ikrar.
Oleh sebab itu Ikrar mengatakan mana tabungan yang dijanjikan oleh Jokowi dari hilirasasi nikel atau timah, adanya kasus korupsi sebanyak 217 triliun. Dari jumlah tersebut harusnya hutang pokok Indonesia dapat dibayarkan.
“Tabungannya ada kah seperti janjinya di awal masa jabatan? Tapi yang saya lihat adanya hutang yang menumpuk akibat proyek-proyek stategis nasionalnya,” pungkasnya.
