
Temuan lain menunjukkan bahwa AI pendamping bisa membuat penggunanya menarik diri dari interaksi sosial di dunia nyata. Laporan ini menyatakan bahwa meski diklaim mampu mengurangi rasa kesepian dan mendorong kreativitas, risiko yang ditimbulkan oleh AI pendamping justru jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya.
Nina Vasan, pendiri dan direktur Stanford Brainstorm, menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak masih sangat lemah. Ia pun menekankan bahwa hingga perlindungan yang lebih kuat diterapkan, anak-anak tidak seharusnya menggunakan teknologi ini.
“Perusahaan seharusnya bisa menciptakan teknologi yang lebih baik, namun kenyataannya saat ini AI pendamping belum lolos uji keselamatan dasar untuk anak dan belum memenuhi standar etika psikologis,” katanya.